Jurnal Refleksi Minggu#3
Memulai dari Apa yang Ada Pada Diri Kita!
Setelah mempelajari materi minggu
ke-3, Resource Management, banyak hal
hal yang mulai tersingkap dengan apa yang dimaksud memulai dari apa yang ada
pada saya sebagai modal pertama dalam mengembangkan usaha. Ternyata cakupan
dari memulai apa yang ada pada kita sangat luas dan dikupas secara mendalam pada
materi Resource Management ini.
Insight yang saya dapatkan untuk
mendayagunakan resources yang ada adalah:
1. Mengembangkan usaha tidak harus
dipusingkan dengan mencari modal keluar, cukup dengan memulai dari apa yang ada
pada kita, keahlian yang kita miliki, asset tidak berwujud yang kita miliki.
Sehingga dengan prinsip memulai dari apa yang ada, kemudian dapat
menterjemahkannya menjadi sebuah kebutuhan bagi konsumen. Inilah kerangka
berpikir yang disebut berpikir efektuasi. Contoh yang berhasil dengan berpikir
efektuasi ini adalah Ibu Martha Tilaar, yang memulai usahanya dari garasi rumah
dan dengan modal usaha yang dikumpulkan dari anggota keluarga, dan memulainya
dengan kehalian yang dimiliki dari menempuh sekolah kecantikan di Amerika
Serikat dan dengan cara memasarkan yang sederhana. Kita tahu kelompok usaha Ibu
Martha Tilaar hari ini sudah berkembang luar biasa.
2. Dalam bisnis sedapat mungkin membuat
struktur organisasi yang pendek dengan hirarki yang cukup singkat.
3. Membuat pembukuan yang sederhana
tetapi tidak mencampuradukkan keuangan proibadi dengan usaha, dan melakukannya
secara teratur dalam setiap periode tertentu.
4. Kemudian
juga harus membuat pemisahan yang tegas antara asset pribadi dengan asset usaha,
yangdimulai dengan mengidentifikasi dengan tegas batas antara asset pribadi dan asset usaha.
5 Selanjutnya juga mengidentifikasi aset tidak berwujud yaitu sekumpulan sifat dan sikap yang berkualitas
dan kompetensi serta kreatifitas dimiliki oleh SDM, good will sebuah produk atau jasa, relasi personal
yang baik, yang kemudian dikembangkan dan diasah sehingga menjadi lebih berkualitas.
6. Salah satu keunggulan yang menonjol yang dimiliki oleh UMKM adalah kemampuannya yang fleksibel
dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang apabila itu terjadi pada usaha besar akan
mendatangkan kesulitan. Contoh dalam pemilihan lokasi dan jalur distribusi bagi UMKM lebih fleksibel
dan adaptatif disbandingkan dengan usaha besar.
7. Membangun relasi yang baik dengan pemasok untuk usaha kita dan kemudian memilih pemasok yang
dapat dipercaya dengan terlebih dahulu membuat sebuah kriteria yang tegas atau standar yang tegas
untuk menentukannya.
8. Dalam membangun usaha, Bpk Sudhamek mengatakan bahwa kita harus melakukannya secara intensif,
fokus, dan konsisten dengan nilai-nilai yang dipegang. Dengan demikian akan diketahui prioritas-prioritas
yang akan dikerjakan dan dikembangkan secara terus-menerus.
9. Yang terakhir, dalam mengembangkan usaha kita tidak boleh berhenti, tetapi justru berusaha mencari
jalan keluar dengan sungguh-sungguh, dan mencoba terus sehingga di balik sebuah masalah dapat
diciptakan sebuah peluang yang justru batu loncatan bagi pengembangan usaha. Bpk Antonius Tanan
mengemukakan sebuah contoh usaha kecil Pak Joko yang justru menemukan peluang di balik masalah.
Pak Antonius memberi tips praktis yaitu ABBA (Amati, Bertanya, Berdisukusi, dan Analisa).
Selamat menggali dan mengelola
resources yang ada pada kita! Salam entrepreneur!
0 komentar :
Posting Komentar