Minggu, 16 Maret 2014

Jurnal Refleksi Minggu 3



Jurnal Refleksi Minggu#3

Memulai dari Apa yang Ada Pada Diri Kita!
Setelah mempelajari materi minggu ke-3, Resource Management, banyak hal hal yang mulai tersingkap dengan apa yang dimaksud memulai dari apa yang ada pada saya sebagai modal pertama dalam mengembangkan usaha. Ternyata cakupan dari memulai apa yang ada pada kita sangat luas dan dikupas secara mendalam pada materi Resource Management ini.
Insight yang saya dapatkan untuk mendayagunakan resources yang ada adalah:
1.    Mengembangkan usaha tidak harus dipusingkan dengan mencari modal keluar, cukup dengan memulai dari apa yang ada pada kita, keahlian yang kita miliki, asset tidak berwujud yang kita miliki. Sehingga dengan prinsip memulai dari apa yang ada, kemudian dapat menterjemahkannya menjadi sebuah kebutuhan bagi konsumen. Inilah kerangka berpikir yang disebut berpikir efektuasi. Contoh yang berhasil dengan berpikir efektuasi ini adalah Ibu Martha Tilaar, yang memulai usahanya dari garasi rumah dan dengan modal usaha yang dikumpulkan dari anggota keluarga, dan memulainya dengan kehalian yang dimiliki dari menempuh sekolah kecantikan di Amerika Serikat dan dengan cara memasarkan yang sederhana. Kita tahu kelompok usaha Ibu Martha Tilaar hari ini sudah berkembang luar biasa.
2.   Dalam bisnis sedapat mungkin membuat struktur organisasi yang pendek dengan hirarki yang cukup   
      singkat.   
3.   Membuat pembukuan yang sederhana tetapi tidak mencampuradukkan keuangan proibadi dengan usaha, dan melakukannya secara teratur dalam setiap periode tertentu.
4.   Kemudian juga harus membuat pemisahan yang tegas antara asset pribadi dengan asset usaha, yang
      dimulai dengan mengidentifikasi dengan tegas batas antara asset pribadi dan asset usaha.
5    Selanjutnya juga mengidentifikasi aset tidak berwujud yaitu sekumpulan sifat dan sikap yang berkualitas
      dan kompetensi serta kreatifitas dimiliki oleh SDM, good will sebuah produk atau jasa, relasi personal   
      yang baik,  yang kemudian dikembangkan dan diasah sehingga menjadi lebih berkualitas.
6.   Salah satu keunggulan yang menonjol yang dimiliki oleh UMKM adalah kemampuannya yang fleksibel
     dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang apabila itu terjadi pada usaha besar akan   
     mendatangkan  kesulitan. Contoh dalam pemilihan lokasi dan jalur distribusi bagi UMKM lebih fleksibel 
     dan adaptatif disbandingkan dengan usaha besar.
7.  Membangun relasi yang baik dengan pemasok untuk usaha kita dan kemudian memilih pemasok yang   
     dapat dipercaya dengan terlebih dahulu membuat sebuah kriteria yang tegas atau standar yang tegas  
     untuk menentukannya.
8.  Dalam membangun usaha, Bpk Sudhamek mengatakan bahwa kita harus melakukannya secara intensif,   
     fokus, dan konsisten dengan nilai-nilai yang dipegang. Dengan demikian akan diketahui prioritas-prioritas 
     yang akan dikerjakan dan dikembangkan secara terus-menerus.
9.  Yang terakhir, dalam mengembangkan usaha kita tidak boleh berhenti, tetapi justru berusaha mencari   
     jalan keluar dengan sungguh-sungguh, dan mencoba terus sehingga di balik sebuah masalah dapat  
    diciptakan sebuah peluang yang justru batu loncatan bagi pengembangan usaha. Bpk Antonius Tanan  
    mengemukakan sebuah contoh usaha kecil Pak Joko yang justru menemukan peluang di balik masalah.  
    Pak Antonius memberi tips praktis yaitu ABBA (Amati, Bertanya, Berdisukusi, dan Analisa).

Selamat menggali dan mengelola resources yang ada pada kita! Salam entrepreneur!

0 komentar :

Posting Komentar