ZAT GIZI KARBOHIDRAT
DAN FUNGSINYA
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu bagian penilaian persyaratan kelulusan
Mata
Kuliah Pengantar
Ilmu Gizi
yang
diampu oleh D. Franklyn
Purba, STP., MP.
Nama
kelompok:
Kristina
Usam
Lukinus
Winardi
Maurid
Sandoko Siahaan
Yusafat
Adrianto
Selsi
Kalimbuang
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
STUDI ALKITAB UNTUK PENGEMBANGAN
PEDESAAN INDONESIA
CIANJUR- JAWA BARAT
2015
BAB
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Permasalahan
gizi memang cukup disorot oleh negara. karena banyak manusia khususnya
anak-anak yang menjadi korban akan kekurangan gizi. Gizi sendiri juga memiliki
peran penting terhadap kehidupan manusia. Karena gizi yang mengontrol takaran
kesehatan. Pengenalan akan karbohidrat penulis rasa itu kurang dipahami bagi
banyak orang. Mereka hanya mengerti tentang makananyang baik untuk tubuh dan
tidak tanpa mengetahui hal-hal yang sebenarnya sangat enting dimengerti pada
setiap makanan khususnya yang mengandung karbohidrat. Sungguh disayangkan
apabila orang-orang tidak mengerti apa yang menjadi kebutuhan mereka.
Karbohidrat sangat dipentingkan
dalam tubuh, pengenalan akan karbohidrat juga sangat penting. Karena
karbohidrat sendiri selain mempunyai fungsi juga mempunyai dampak. Dari
beberapa permasalahan diatas, maka penulis sangat tertarik untuk membuat sebuah
karya tulis mengenai karbohidrat yang diberi judul “Zat Gizi Karbohidrat dan
Fungsinya”, semoga dapat menjadi sesuatu hal yang berguna bagi pembaca.
Rumusan Masalah
Dari
semua hal diatas tersebut, maka penulis mengumpullkan beberapa permasalahan
yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini, yaitu:
1.
Apa itu karbohidrat?
2.
Apa klasifikasi dari
karbohidrat?
3.
Apa fungsi yang
dimiliki dari karbohidrat?
Tujuan Penulisan
Menyangkut
mengenai hal rumusan masalah tersebut, maka dalam karya ilmiah ini akan
membahas mengenai:
1.
Ingin menjelaskan
tentang karbohidrat.
2.
Hendak memaparkan
mengenai klasifikasi karbohidrat.
3.
Akan menjelasskan
fungsi karbohidrat.
BAB
II
KARBOHIDRAT
1.1
Tentang Karbohidrat
Karbohidrat
memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Melalui proses fotosintesis,
klorofil tanaman denganbantuan sinar matahari maupun membentuk karbohidrat dari
karbon dioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O)
dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa.
Disamping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.[1]
Karbohidrat
juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. sedangkan dalam tubuh,
karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh
yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk metabolisme lemak dan
protein.[2]
Gula yang dihasilkan yang mudah diangkut kesuluruh sel guna penyediaan energi.
Beberapa bagian dari gula sederhana tersebut mengalami polimerisasi dan
membentuk polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati
dan non pati. Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa
yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C
nomor 1 pada mlekul glukosa dengan gugus hidroksil atom C nomor 4 pada molekul
glukosa lain dengan melepas 1 mol air). Polisakarida nonpati mirip dengan pati,
namun tidak mengandung ikatan glikosidik, dan polisakarida nonpati ini
merupakan komponen utama serat makanan.[3]
Semua
jenis karbohidrat terdiriatas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti
halnya dalam air, oleh karena itu diberi nama karbohidrat.[4]
Cara mudah dan murah untuk mendapatkan karbohidrat adalah dengan mengekstraknya
dari bahan-bahan nabati sumber karbohidrat, yaitu serealia, umbi-umbian dan
batang tanaman misalnya sagu. Sumber karbohidrat yang merupakan bahan makanan
pokok di berbagai daerah Indonesia adalah biji-bijian, khususnya beras dan
jagung.[5]
BAB
III
KLASIFIKASI
KARBOHIDRAT
Karbohidrat
dibagi menjadi dua golongan yang dianggap penting dalam ilmu gizi, yaitu
karbohidrat sederhana (gula sederhana) dan karbohidrat kompleks (mempunyai
lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul).
2.1. Karbohidrat
sederhana
Karbohidrat sederhana adalah istilah
yang digunakan untuk menyebut karbohidrat yang telah diproses dan kehilangan
kandungan serat serta nutrisi pentingnya. Karbohidrat sederhana ini biasanya
terdapat pada pemanis buatan, pewarna makanan, atau perasa tambahan.
Karbohidrat sederhana akan dicerna menjadi glukosa oleh tubuh yang akhirnya
dapat mempengaruhi tingkat gula darah. Karena itu, mengkonsumsi terlalu banyak
karbohidrat sederhana dapat menyebabkan diabetes. Karbohidrat jahat ini banyak
ditemukan pada makanan yang sudah diproses dan makanan berwarna putih seperti
roti, pasta, nasi, minuman bersoda, dan gula putih.
Karbohidrat ini terdiri atas:
a)
Monosakarida {C6(H2O)6}
dan {C5(H2O)5}
Monosakarida
yang paling penting dan berasal dari gula sederhana adalah D-Glukosa.[6]
Tata nama monosakarida tergantung dari gugus fungsional yang dimiliki dan letak
gugus hidroksilnya. Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut
aldosa, sedangkan ketosa mempunyai satu gugus keton. Monosakarida dengan enam
atom C disebut heksosa, misalnya:
·
Glukosa (dekstrosa atau
gula anggur) gula yang terpenting dalam metabolisme tubuh dikenal sebagai gula
fisiologis, dextrosa. Ditemui di alam pada buah-buahan, jagung manis, sejumlah
akar, madu.[7]
·
Fruktosa (levulosa atau
gula buah) gula yang termanis dari semua gula. Hasil hidrolosis dari , dan
galaktosa. Sedangkan yang mempunyai lima atom C disebut pentosa, misalnya
xilosa, arabinosa, dan ribosa.[8]
Monosakaria yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer
dekstro (D). Gugus hidroksil pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan.[9]
·
Galaktosa gula ini
tidak ditemui bebas di alam, tetapi merupakan hasil hidrololisa dari gula susu
(Laktosa). Melalui proses metabolisme akan diubah menjadi glukosa yang dapat
memasuk siklus kreb’s untuk menghasilkan energi. Galaktosa merupakan komponen
dari cerebrosida yaitu turunan lemak yang ditemui pada otak dan jaringan
syaraf.
b)
Disakarida {C12(H2O)11}.[10]
Terdapat
empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehalosa. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama
lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat berupa
ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya
terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa,
dengan melepaskan satu molekul air, inilah yang dapat dicernakan.
1.
Sukrosa atau sakarosa
dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Pembuatan gula merah pada umumnya
mengalami penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat pada buah, sayuran
dan madu.
2.
Maltosa (gula malt)
tidak terdapat bebas di alam. Terbentuk dari setiap pemecahan pati, pada proses
perkecambahan pada tumbuhan dan proses pada usus manusia ketika pencernaan
pati.
3.
Laktosa (gula susu) hanya
terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan galaktosa. Laktosa
adalah gula yang rasanya paling tidak manis dan sukar untuk larut daripada
disakarida lain. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap
laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam
saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis organisme yang tumbuh, yang
menyebabkan gejala kembung kejang perut, dan diare.
4.
Trehalosa seperti juga
maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula jamur. Sebanyak
15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam
serangga.
c)
Gula Alkohol
Terdapat
pada alam dan juga dapat pula dibuat secara sintesis. Ada empat jenis gula
alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulcitol, dan inositol. Surbitol terdapat dari
sebagian jenis buah secara komersial dibuat dari glukosa. Tingkat kemanisan
hanya 60% yang biasanya digunakan untuk makanan dan minuman khusus pasien
diabetes. Sorbitol tidak mudah dimetabolisme oleh bakteri dalam mulut sehingga
tidak mudah menimbulkan karies gigi. Oleh karena itu sorbitol banyak digunakan
dalam pembuatan permen karet. Manitol dan dulcitol adalah allkohol yang dibuat
dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus,
ubi jalar, dan wortel. Digunakan dalam industri pangan. Inositol merupakan
alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Terdapat dalam banyak bahan makanan,
terutama dalam sekam serealia.
d)
Oligosakarida
Oligosakarida
adalah polimer dengan derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat
larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut
disakarida, dan bila tiga molekul disebut triosa; bila sukrosa (sakarosa atau
gula tebu) terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari
molekul glukosa dan galaktosa.[11]
Fruktosa adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa
beberapa unit froktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Terdapat di
dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Sebagian besar
difermentasi karena tidak dicernakan secara berarti.
2.2. Karbohidrat
kompleks
Karbohidrat kompleks adalah makanan yang alami. Itu
berarti karbohidrat kompleks tidak mengalami proses. Karbohidrat ini mengandung
banyak serat, kaya vitamin, mineral dan nutrisi penting. Makanan yang
mengandung banyak karbohidrat baik biasanya tidak dicerna dengan cepat,
sehingga mereka tidak akan mempengaruhi tingkat gula darah. Makanan yang tinggi
akan karbohidrat baik antara lain sayuran, gandum utuh, buah-buahan, ubi, beras
merah, dan kacang-kacangan.
Karbohidrat kompleks terdiri atas:
a)
Polisakarida
Polisakarida
dalam makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa,
pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen). Polisakarida
penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan
serat-serat (dietary fiber) yang dapat
menstimulasi enzim-enzim pencernaan.[12]
·
Pati merupakan simpanan
karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang dimakan
manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian,
biji-bijian, dan umbi-umbian. Beras jagung dan gandum mengandung 70–80% pati;
kacang-kacang kering seperti kedelai, kacang merah dan kacang hijau 30–60%;
sedangkan ubi, talas, kentang dan singkong 20–30%.[13]
·
Dekstrinmerupakan
produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis parsial
pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa
(tube feeding). Lebih manis daripada pati dengan daya larut lebih cepat. Juga
sering di gunakan sebagai makanan bayi, karena mudah dicerna dan tidak
menimbulkan diare.[14]
·
Glikogen merupakan
“pati hewani”, banyak terdapat pada hati dan otot, bersifat larut dalam air,
serts bils bereaksi dengan iodin akan menghasilkan warna merah. Glikogen juga
terdapat dalam isolasi dari benih jagung. Juga termasuk sebagai molekul
terbesar yang larut dalam air.
b)
Serat (polisakarida
non-pati)
Serat
dapat mencegak penyakit, sering dipakai dalam proses diet. Namun kelebihan
serat akan mengakibatkan gangguan pada pencernaan. Ada dua golongan serat,
yaitu yang tidak dapat larut (selulosa, hemiselulosa dan lignin) dan yang dapat
larut dalam air (pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal). Selulosa,
hemiselulosa dan lignin merupakan kerangka struktural semua tumbuh-tumbuhan.
Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tuumbuh-tumbuhan. Hemiselulosa
adalah bagian utama serat serealia yang terdiri atas polimer bercabang
heterogen heksosa, pentosa dan asam uronat. Lignin terdiri atas polimer
karbohidrat yang relatif pendek yaitu antara 50-2000 unit. Lignin memberi
kekuatan pada struktur tumbuh-tumbuhan oleh karena itu merupakan bagian keras
dari tumbuh-tumbuhan sehingga jarang dimakan.
Pektin,
gum, dan mukilaseterdapat disekiling dan didalam sel tumbuh-tumbuhan. Sebagai
bahann pengental, emulisifier dan stabilizer. Pektin merupakan polimer namnosa
dan asam galakturonat dengan cabang-cabang yang terdiri atas rantai galaktosa
dan arabinosa. Gum adalah polisakarida larut air terdiri atas 10000-30000 unit
yang terutama terdiri atas glukosa, galaktosa, manosa, arabinosa, ramnosa, dan
asam uronat. Mukilase merupakan struktur kompleks yang mempunyai ciri khas,
yaitu memiliki komponen asam
BAB
IV
FUNGSI
KARBOHIDRAT
Karena karbohidrat sebagai sumber enrgi utama, maka tidak
heran apabila memiliki banyak fungsi dalam tubuh. Fungsi-fungsi ini yang akan
dibahas dalam bab ini sebagai pelengkap dalam judul makalah ini.
1.
Sumber energi
Fungsi
utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Mudah didapat di alam
dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.
Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam
hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian
disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang
memakan karbohidrat dengan berlebihan akan menjadi gemuk. Sistem saraf sentral
dan otak sama sekali tergantung pada glukosa untuk keperluan energi.
2.
Pemberi rasa manis pada
makanan
Khususnya
mono dan disakarida. Manusia memiliki lidah untuk salah satunya merasakan rasa
manis, namun gula tidak memiliki rasa manis yang sama. Frugtosa adalah gula
paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat
kemanisan frugtosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.
Penghemat protein
Bila
karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan
sebagai zat pembangun.
4.
Pengatur metabolisme
lemak
Karbohidrat
mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan
keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
Abahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan
mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat mengakibatkan ketidak
seimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan tubuh menurun. Keadaan
inimenimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh. Dibutuhkan
antara 50-100 gram karbohidrat sehari untuk mencegah ketosis.
5.
Membantu pengeluaran
feses
Karbohidrat
membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi
bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus,
sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar
sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikelurkan. Serat makanan
mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikolosis,
kanker usus besar, penyakit diabetes mellitus, dan jantung koroner yang
berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu
absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga
menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan. Gula ribosa yang mengandung
lima atom karbon merupakan bagian dari ikatan DNA dan RNA.[15]
6.
Mempunyai peran penting
untuk proses metabolisme, atau proses yang berfungsi sebagai penyeimbang asam
dan basa di dalam tubuh, serta proses untuk membentuk jaringan sel, struktur
dan juga organ-organ dalam tubuh.
7.
Karbohidrat dapat
mencegah terjadinya ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak
8.
Makanan ber-karbohidrat
dan serat tinggi dapat membantu memperlancar proses pada pencernaan
9.
Fungsi karbohidrat juga
berperan penting untuk mengoptimalkan kerja protein. Karena apabila tubuh
mengalami kekurangan asupan karbohidrat, maka protein akan menggantikan fungsi
karbohidrat sebagai penghasil energi dan zat pembentuk tubuh.
10.
Fungsi karbohidrat yang
lain yang bisa langsung dirasakan oleh kita semua adalah memberikan efek
kenyang dengan kandungan selulosa-nya.
11.
Karbohidrat juga
berfungsi sebagai pencegah terbentuknya proses ketosis. Proses ketosis sebisa
mungkin harus dicegah, karena malalui proses ini, fungsi utama dari karbohidrat
sebagi pemasok energy yang paling utama telah tergantikan oleh protein
sepenuhnya. Sedangkan fungsi protein hanya sebagai cadangan sedangkan fungsi
utama protein adalah memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,
Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta:Gramadia
Pustaka Utama,2002
Deman, John M. Kimia Makanan, Bandung: ITB,1997
Suhardjo dan Clara
M. Kusharto. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi, Yogyakarta:
Kanisius,2003
Winarno.Kimia
Pangan Dan Gizi, Jakarta: Gramedia Utama Pustaka,2002
[1]Sunita Almatsier. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi, (Jakarta:Gramadia Pustaka Utama,2002). 28
[2]Winarno, Kimia Pangan Dan Gizi,
(Jakarta:Gramedia Utama Pustaka,2002). 15
[3]Sunita Almatsier. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi, (Jakarta:Gramadia Pustaka Utama,2002). 28
[4]Ibid, 29
[5]Winarno, Kimia Pangan Dan Gizi,
(Jakarta:Gramedia Utama Pustaka,2002). 16
[6]John M Deman, Kimia Makanan, (Bandung:
ITB,1997).166
[7]Suhardjo, Clara M. Kusharto. Prinsip-Prinsip
Ilmu Gizi,(Yogyakarata: Kanisius,2003). 20-21
[8]Winarno, Kimia Pangan Dan Gizi,
(Jakarta:Gramedia Utama Pustaka,2002). 18
[9]Sunita Almatsier. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi, (Jakarta:Gramadia Pustaka Utama,2002).29
[10]Ibid. 32-33
[11]Winarno, Kimia Pangan Dan Gizi,
(Jakarta:Gramedia Utama Pustaka,2002). 18
[12]Ibid, 27
[13]Sunita Almatsier. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi, (Jakarta:Gramadia Pustaka Utama,2002). 35
[14]Ibid,36
[15]Sunita Almatsier. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramadia Pustaka Utama,2002).42-44
0 komentar :
Posting Komentar