MAKALAH
PENGANTAR ILMU
GIZI
“FUNGSI MINERAL”
Tugas ini dibuat untuk memenuhi
tuntutan tugas Pengantar Ilmu Gizi yang dibimbing oleh: D. Franklyn Purba, S.TP.,
M.P.
ANGGOTA KELOMPOK:
ARDIS FAOT
HENRI REGY LEO C. S.
MARIA ANUGRAWATI
NERI MERCYANA GULO
YOSEP FRANSETYOKO
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
STUDI ALKITAB UNTUK PENGEMBANGAN
PEDESAAN INDONESIA
(STT SAPPI)
CIANJUR - JAWA BARAT
MARET, 2015

PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Ilmu
pengetahuan selalu mengalami perkembangan. Seperti halnya ilmu biologi dan
kimia yang kemudian melahirkan ilmu biokimia. Biokimia merupakan ilmu
pengetahuan yang membahas tentang aktivitas kimia yang terjadi di dalam tubuh
manusia. Organ-organ tubuh manusia mempunyai aktivitas kimia dalam setiap
pergerakkannya. Zat-zat
yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah
air, tapi ternyata mash banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang
mengira mineral tersebut bukan mineral.
Dalam makalah ini akan dibahas
secara khusus tentang mineral yang dibutuhkan tubuh manusia. Karena sebagian
besar bagian tubuh manusia adalah cairan. Sehingga kebutuhan mineral harus
terpenuhi atau tercukupi.
Dalam pembahasan makalah ini akan
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian mineral?
2. Apakah sumber-sumber mineral?
3. Apa fungsi mineral?
4. Bagaimana penggolongan mineral?
5. Mineral apa saja yang dibutuhkann
tubuh manusia?
6. Dampak kekurangan dan kelebihan
mineral?
Penulis berharap dengan dibuatnya
makalah Pengantar Ilmu Gizi yang membahas tentang mineral ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Tidak hanya itu saja tetapi juga dapat menambah wawasan
pengetahuan tentang kebutuhan-kebutuhan tubuh manusia terutama kebutuhan
tentang mineral dalam tubuh. Penulis
menyadari bahwa makalah ini mungkin jauh dari sempurna, oleh karena itu
diharapkan kritik dan saran untuk mengembangkan atau memperbaikinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
TENTANG MINERAL
2.1. Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang
terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral tersebut tidak hanya terdiri
dari bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (persenyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Mineral juga dapat diartikan, suatu zat (fasa) padat yang terdiri
dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh
proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan
mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan.
Menurut The
International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi
baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang
dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.[1]
Selain itu, kata mineral juga
mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana meninjaunya. Mineral dalam
arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam
arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya
bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai
sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta
molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun
dalam suatu pola yang teratur.
Mineral adalah suatu bahan atau zat
yang homogen yang terbentuk dari proses-proses alamiah yang anorganik dan
mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat
sifat alamiah yang tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan atau
proses-proses persenyawaan organik, melainkan dari proses-proses anorganik.
2.2.
Sumber-sumber Mineral
Sumber-sumber mineral dapat
didapatkan melalui atau dengan mengkonsumsi Susu, telur, buah-buahan, kacang-kacangan,
daging, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau, otak, dan air
minum. Makanan hasil laut, garam beryodium, tiram, rumput laut, garam, mentega,
produk peternakan, kecap, padi-padian, polong-polongan, kerang, ginjal, hati,
dan sereal.
Pada umumnya sumber mineral itu
berasal dari hasil pangan nabati dan hasil pangan hewani. Pangan nabati
(tumbuh-tumbuhan/sayuran/hijau-hijauan) merupakan sumber mineral yang baik
karena di dalam pangan nabati tersebut ada banyak mineral. Sedangkan pada
pangan hewani memang ada sumber mineral tetapi tidak sebaik dari yang
dihasilkan pangan nabati. Jadi sumber mineral yang baik itus berasal dari
pangan nabati (tumbuh-tumbuhan/sayuran/hijau-hijauan).
2.3.
Fungsi Mineral
Mineral sangat berguna bagi tubuh, sehingga harus ada dan
dipenuhi / terpenuhi kebutuhan mineral di dalam tubuh. Berikut merupakan fungsi
mineral di dalam tubuh manusia, sebagai pembentukan tulang dan gigi, memelihara
gigi, metabolisme, kontraksi otot, aktivitas saraf, komponen enzim, DNA, RNA,
dan ATP, membentuk fosfatid, bagian dari plasma, menjaga keseimbangan asam
basa, pengaturan aktivitas hormone, efektivitas beberapa vitamin. Mencegah
kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodontal, Pembentukan hemoglobin dalam darah. Sebagai transmisi
saraf, menjaga tekanan osmotik darah, sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat),
mempertahankan iritabilitas sel otot, komponen anorganik cairan ekstra sel, aktivitas
kelenjar tiroid (tiroglobin), komponen hormon tiroksin, komponen hormon
triyodotironin. mengatur detak jantung, memelihara atau mengatur keseimbangan
air di dalam tubuh, Katalisator, Mengatur sekresi insulin dari pancreas, memelihara
permeabilitas membran sel, pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam
penyerapan Fe dan emulsi lemak, Aktivator enzim, bahan ion klorit yang penting
untuk transfer CO2 dari darah ke paru-paru, elektrolit, dan tekanan
osmosis dan juga sebagai pembentukan eritrosit. Begitu banyaknya fungsi mineral
di dalam tubuh itu menunjukkan bahwa mineral sangat berguna bagi tubuh manusia.
2.4.
Penggolongan Mineral
Secara
umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari
berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari
seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), Cl (klorida), dan S (sulfur).
Sedangkan mineral mikro adalah mineral yang terdapat di dalam tubuh kurang dari
0.01% dari berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam jumlah yang kurang dari 100
mg/hari seperti Fe (besi), Cu (tembaga), I (iodin), Zn (zinc), Co (cobalt), Mn
(mangan), Mo (molibdenum) dan Se (selenium).
Berikut ini table penggolongan
mineral yang dibutuhkan tubuh manusia
Mineral Makro
|
g/kg (berat badan)
|
Mineral Mikro
|
g/kg (berat badan)
|
Kalsium (Ca)
|
15
|
Besi (Fe)
|
20-80
|
Fosforus (P)
|
10
|
Seng (Zn)
|
10-50
|
Kalium (K)
|
2
|
Tembaga (Cu)
|
1-5
|
Natrium (Na)
|
1,60
|
Molibdenum (Mo)
|
1-4
|
Klorin (Cl)
|
1,10
|
Selenium (Se)
|
1-2
|
Sulfur (S)
|
1,50
|
Iodin (I)
|
0,30-0,60
|
Magnesium (Mg)
|
0,40
|
Mangan (Mn)
|
0,20-0,60
|
|
|
Kobalt (Co)
|
0,02-0,10
|
v Mineral
Makro
1.
Kalsium
(Ca)
Kalsium merupakan mineral yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang
dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium dalam darah sekitar 10
mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/ 100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan
agar berfungsi dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar kalsium
ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan tulang dilakukan dengan bantuan
osteoblas. Sebaliknya, mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan
osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium untuk dimasukkan ke
darah, agar kadar kalsium darah tetap stabil.
Absorpsi dan Eskresi Kalsium
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50%
kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada
masa pertumbuhan, dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada
laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi
kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium
membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium
terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat
kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor
yang mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat
dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain seperti
oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah
kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium yang
diabsorpsi.
Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium
Pertumbuhan, Kehamilan, Menyusui, Defisiensi
kalsium, Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang, Semangkin
tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin
efisien absorpsi kalsium, Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui
saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih banyak untuk absorbsi
kalsium, Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama dengan makanan,
dan Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan asam.
Faktor-faktor yang menghambat
Absorbsi Kalsium
1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk
aktif
2. Asam oksalat
3. Asam fitat
4. Serat
5. Stres mental, stres fisik dan proses
penuaan
Fungsi Kalsium
Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral
dari struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium, Pembentukan Gigi, Mengatur
pembekuan darah, Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12, ekskresi
insulin oleh pankreas, Kontraksi otot, meningkatkan fungsi transpor membran sel
(sebagai stabilisator membran dan transmisi ion melalui membran organela sel, memperlancar
transmisi rangsangan di jaringan saraf (neurotransmission), dan mengaktifkan
enzim-enzim tertentu antara lain lipase, ATP-ase
Sumber Kalsium
Susu, keju, kuning telur, kangkung/
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.
Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan
Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI
(1998) sebagai berikut:
Bayi :
300-400 mg
Anak-anak : 500 mg
Remaja : 600-700 mg
Dewasa : 500-800 mg
Ibu Hamil & Menyusui : + 400 mg
Akibat Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada masa
pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah
bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan darah sangat lambat. Pada orang
dewasa terjadi osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan
osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang dewasa dan biasanya
terjadi karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium
terhadap fosfor. Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan
kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang sangat rendah dapat
menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan Kalsium
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat
menyebabkan sulit buang air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan
mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca dalam jangka panjang
akan meningkatkan risiko terkena hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan
gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas
kebutuhan sebaiknya dihindari.
2.
FOSFOR
(P)
Fosfor merupakan mineral kedua
terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang dan
gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.
Absorsi dan Metabolisme Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara
efisiensi sebagai fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan dilepas
dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari air susu ibu
(ASI). Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal
dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
Bila konsumsi fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi
fosfor. Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali fosfatase di dalam
mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif
dibantu oleh bentuk aktif vitamin D.
Fungsi fosfor
Baersama Ca dan Mg berperan dalam
pembentukan tulang dan gigi, Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH
(daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan ADP (adenosin difosfat), Absorbsi
dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak hasil penyerapan usus, masuk ke
saluran darah dialirkan ke seluruh tubuh, Bagian dari ikatan tubuh esensial.
Merupakan bagian asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa faktor
keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel, dan Pengaturan keseimbangan
asam-basa. Fosfat memegang peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah
perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuan fosfor
mengikat tambahan ion hidrogen.
Sumber Fosfor
Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju,
unggas, kacang-kacangan.
Angka Kecukupan Fosfor yang
dianjurkan
Kecukupan fosfor rata-rata sehari
untuk Indonesia ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI
1993):
Bayi :
200-250 mg
Anak-anak : 250-400 mg
Remaja dan dewasa : 400-500 mg
Ibu hamil dan menyusui : +200 – +300 mg
Akibat Kekurangan Fosfor
Jarang terjadi kekurangan.
Kekurangan bisa terjadi bila menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam
lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/ Mineralisasi tulang
terganggu, pertumbuhan terhambat, rakhitis, osteomalasia. Gejalanya adalah rasa
lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Akibat Kelebihan Fosfor
Kelebihan P Jarang terjadi.
Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium
dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1:1 kelebihan
fosfor terjadi bila rasio kalsium fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan
fosfor dapat mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat
pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila kadar P darah terlalu tinggi, ion
fosfat akan mengikat kalsium sehingga menimbulkan kejang.
3.
KALIUM
(K)
Kalium (potassium) merupakan ion
bermuatan positif, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium
dan kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan
ekstraselular 28:1. sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian
intaselular.
Absorbsi dan Ekskresi
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam
usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui urine,
selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan
lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan
menyaring, mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium
melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
Fungsi Kalium
Bersama Natrium: Pemeliharaan keseimbangan
cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa, Bersama Kalsium: berperan
dalam transmisi saraf dan relaksasi otot, Dalam sel: katalisator dalam banyak
reaksi biologik (metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein).
Perkiraan Kebutuhan Kalium
Kebutuhan minimum akan kalium
sebanyak 2000 mg sehari.
Sumber Kalium
Daging, ikan, unggas, tepung,
buah-buahan dan sayuran (makanan mentah/segar).
Akibat kekurangan Kalium
Kekurangan kalium karena makanan
jarang terjadi, kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan
melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare kronis, kebanyakan menggunakan obat
pencuci perut/ laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat deuretik). Kekurangan
kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau
dan konstipasi. Jantung akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuan untuk
memompa darah.
Akibat kelebihan Kalium
Hiperkalemi akut dapat menyebabkan
gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi bila
ada gangguan fungsi ginjal.
4.
NATRIUM
(Na)
Natrium (sodium) adalah kation utama
dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di
dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intraseluler) dan terutama terdapat
dalam cairan di luar sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran
cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung banyak natrium.
Absorpsi dan metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang
dikonsumsi (3-7 gram sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium
diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium yang diabsorbsi dibawa
oleh aliran darah keginjal. Disini natrium disaring dan dikembalikan ke aliran
darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah.
Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-99% dari yang dikonsumsi,
dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon
aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun.
Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan
normal, natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan jumlah natrium yang
dikonsumsi.
Fungsi Na
Menjaga keseimbangan cairan dalam
tubuh (ekstrasel). Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak
keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila jumlah Na di dalam sel meningkat
secara berlebihan, air akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.
Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh.
Keseimbangan cairan juga akan terganggu bila seseorang kehilangan natrium. Air
akan memasuki sel untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular akan
menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekanan darah. Mejaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuh, Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.
Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan terjadinya kontaksi otot, Berperan
dalam absorpsi glukosa, Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui
membran, terutama melalui dinding usus.
Sumber Na
Garam dapur (NaCl), MSG, kecap,
makanan yang diawetkan, daging, ikan, unggas, susu dan telur
Perkiraan kebutuhan Na
Makanan sehari-hari biasanya cukup
mengandung Na yang dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk orang
dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang dianjurkan: 2 g NaCl per hari
untuk orang dewasa sama dengan kira-kira 5 g garam dapur.
Akibat Kekurangan Na
Menyebabkan kejang, apatis, dan
kehilangan nafsu makan. Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare,
keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas Na.
Akibat Kelebihan Na
Kelebihan Na dapat menimbulkan
keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini
dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium secara
terus-menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan hipertensi.
5.
KLORIN
(Cl)
Klorin merupakan anion utama cairan
ekstraselular. Klor merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung
dan pankreas yang merupakan komponen asam lambung.
Absorpsi dan Ekskresi klorin
Klorin hampir seluruhnya diabsorpsi
di dalam usus halus dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor
mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh aldosteron
yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat.
Fungsi Klorin
Memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit, Memelihara suasana asam di dalam lambung, dan Mempertahankan
keseimbangan asam basa
Sumber Klorin
Garam dapur, makanan hasil laut,
daging, susu, telur.
Perkiraan kebutuhan Klorin
Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.
Akibat Kekurangan Klorin
Dalam keadaan normal kekurangan klor
jarang terjadi. Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan
keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak klorida dari pada susu sapi.
Bila klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan terjadi
kekurangan klor yang dapat membawa kematian.
6.
SULFUR
(S)
Sulfur (belerang) terutama terdapat
di dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat
yang bersifat kaku. Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau
sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam amino metionin dan
sistein, sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai
koenzim dan vitamin (B1 dan biotin), termasuk koenzim A. Dalam bentuk
teroksidasi sulfur dihubungkan dengan mukopolisakarida yang berperan dalam
melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin (terutama
sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat tertentu). Sulfur sebagai besar
diekskresi melalui urin sebagai ion bebas SO4=. Sulfur
juga merupakan salah satu elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma
dalam konsentrasi rendah. Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga
sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita tidak akan kekurangan
sulfur bila makan cukup mengandung protein.
Fungsi Sulfur
Menstabilkan struktur protein.
Ikatan sulfida sangat penting artinya untuk membentuk protein stabil, Berperan
dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai enzim membutuhkan gugus sulfurhidril
(-SH) yang bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian sulfur berperan
dalam proses oksidasi-reduksi atau pernafasan jaringan, berperan dalam
metabolisme energi dengan cara membentuk senyawa dengan ko-enzim A, Sulfur
berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur yang aktif bersenyawa dengan
racun itu sehingga menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian dikeluarkan
melalui urin.
Sumber Sulfur
Susu, telur, daging, keju dan
kacang-kacangan. Sumer utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino
metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.
7.
MAGNESIUM
(Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua
paling banyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium dalam
tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan gigi. Sisanya merupakan senyawa
kompleks dengan Ca dan P. Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan
tubuh, baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot mengandung lebih
banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah mengandung lebih banyak Ca dari pada
Mg. Pada orang sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.
Absorpsi Magnesium
Magnesium terutama diabsorpsi di
dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara
difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak 30% magnesium
diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang mempengaruhi absorpsi kalsium
kecuali vitamin D tidak berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh
kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
Fungsi Magnesium
Magnesium bertindak di dalam semua
sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologic, Di dalam
sel ekstraselular magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot,
Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca mempercepat pembekuan darah,
dan Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium mencegah kerusakan gigi
dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi.
Sumber Magnesium
Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao,
kacang-kacangan, daging, makanan dari laut dan susu
Angka Kecukupan Magnesium
Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk
Indonesia ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya Pangan dan Gizi
LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk orang dewasa laki-laki adalah 280
mg/hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.
Akibat kekurangan magnesium
Kekurangan jarang terjadi karena
makanan. Defisiensi pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang
berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika
(perangsang pengeluaran urin) juga dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan
Mg berat menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah
tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi,
koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi
pada penyakit gagal ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang sama
dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi saraf (neurological
distrubances). Gejala awal kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan
tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan kelambanan refleks.
v Mineral
Mikro
1.
Besi (Fe)
Besi ( Fe) adalah suatu unsur
metalik dan menyusun sekitar 5% tentang itu Earth’S kulit keras. Ketika murni
ini merupakan suatu gelap, silvery-gray metal. Ini merupakan suatu unsur yang
sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan mudah. Yang merah, jeruk dan
menguning dilihat dalam beberapa lahan dan pada atas batu karang mungkin besi
oksida. Bagian dalam dari Bumi dipercaya untuk menjadi iron-nickel campuran
logam padat. Iron-Nickel batu bintang dipercaya untuk menghadirkan material
yang paling awal membentuk pada awal alam semesta itu. Sumber mineral bagi
tubuh adalah Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.
Mineral befungsi dalam Pembentukan hemoglobin dalam darah.
2.
Fluorin (F)
Sumber Fluorin Kuning telur, susu,
otak, dan air minum. Adapun fungsi Fluorin yaitu Memelihara gigi,
Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodontal. Apabila
kekurangan Fluorin dapat mengakibatkan Kerusakan karang gigi (caries dentis)
3.
Iodin (I)
Sumber Yodium Makanan hasil laut,
telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut. fungsi Yodium yaitu
aktivitas kelenjar tiroid (tiroglobin), Komponen hormon tiroksin, Komponen
hormon triyodotironin. Apabila kekurangan Yodium dapat mengakibatkan Gondok,
Pendengaran berkurang
4.
Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mneral yang
berasal dari Padi-padian, polong-polongan, kerang, ginjal, dan hati. Adapun
fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu Pembentukan eritrosit dan hemoglobin,
Komponen enzim dan protein, Aktivitas saraf, Sintesis substansi seperti
hormone. Akibat Kekurangan Tembaga ( Cu ) adalah Anemia, Gangguan saraf dan
tulang.
5.
Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kogaktur
berbagai enzim yang membantu bermacam-macam proses metabolism. Enzim yang
berkaitan dengan mangan berperan dalam sintesis ureum, pempentukan jaingan ikat
tulang, serta mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga
berperan dalam pengontrolan gula darah, metabolism energy, fungsi hormone
teroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan neurotransmitter. Buah dan sayuran
yang mengandung Mangan: kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan
gandum.
6. Molibdenum
(Mo)
Molybdenum bekerja sebagai kofaktor
berbagai enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar racun alkholm
metabolism sulfur, dan mencegah anemia. Buah dan sayuran yang mengandung
molybdenum: kembang kol, kacang polong, bayam, bawang putihm jagung, kentang,
bawang Bombay, kacang tanah, semangka, wortel dan kubis.
7. Selenium
(Se)
Selenium bekerja sama dengan citamin
E beperan sebagai antioksidan dalam system enzim. Di samping itu, selenium juga
berperan mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi membrane dari
kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hydrogen pada tahap akhir
rantai metabolism, seta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan
tubuh. Buah dan sayran yang mengandung Selenium: bawang, tomat, brokoli, kubis
dan gandum.
8. Seng
(Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan
tubuh, memelihara kesehatan mara, menghambat virus, mengurangi resiko kanker,
menjaga kesehatan oragan vital laki-laki, dan mempercepat proses penyembuhan
luka. Buah dan sayuran yang mengandung Seng: kacang-kacangan, biji-bijian,
legum dan gandum.
9. Boron
(Bo)
Boron mempunyai efek positif
terhadap pencegahan osteoporosis dan osteoarthritis dengan cara meningkatkan
penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron tersebut bersifat sinergis
dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga diduga dapat membantu
memelihara fungsi sarat/saraf. Selain itu boron juga mempunyai mekanisme kerja
yang berhubungan dengan fungsi membrane sel sarat/saraf serta terbukti memiliki
aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya sangat signitifkan,
terutama untuk pencegahan penyakit peradangan, seperti rematoid, arthritis, dan
asma. Buah dan sayuran yang mengandung Boron: jamur, kacang-kacangan dan
asparagus.
2.5.
Mineral yang dibutuhkan Tubuh Manusia
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam
tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mineral makroelemen dan mineral
mikroelemen.
a. Makroelemen
adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi
kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang
(S), dan klor (Cl).
b. Mikroelemen
yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe),
mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
2.6. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Mineral
Ø Dampak
kelebihan mineral
Hiperkalsemia,
Kalsifikasi jaringan dan tulang rawan, buang air kecil banyak (sering buang air
kecil), keringat yang dikeluarkan berlebihan
Ø Dampak kekurangan mineral
Anemia,
Gangguan saraf dan tulang, Pertumbuhan terhambat Penyembuhan luka terhambat, Kerusakan
karang gigi (caries dentis), Gondok, Pendengaran berkurang, Anemia, Gangguan
jantung, Kontraksi otot terganggu, Pernapasan terganggu, Gangguan mental dan
emos, Kontraksi otot terganggu, Fungsi ginjal terganggu, Peredaran darah
terganggu, Kontraksi otot abnormal, Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan
terganggu, Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang otot, Kelelahan,
Suhu tubuh meningkat, Kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada tulang, Pada anak
anak: Rakhitis, Pada orang Dewasa: Osteomalasia, Riketsia, Osteoporosis, Darah
sukar membeku, Rakitis, Hipokalsemia,Pertumbuhan,terhambat.
2.7. Keterangan lain / tambahan
Table ini adalah table sebagai
ringkasan tentang mineral, sumber, fungsi dan akibat jika kekurangan atau
kelebihan mineral.[2]
No
|
Nama Mineral
|
Sumber
|
Fungsi
|
Akibat Kelebihan dan Kekurangan Mengkonsumsi
|
1)
|
Natrium (Na)
|
Garam Dapur
|
· Memelihara keseimbangan cairan tubuh
· Memelihara keseimbangan PH dalam sel
· Mengatur permeabilitas sel
· Mengatur transmisi impuls
|
· Hipertensi (tekanan darah tinggi)
· Gangguanpada jantung dan ginjal
· Turunnya nilai osmotik cairan sehingga meningkatkan suhu
tubuh
|
2)
|
Kalium (K)
|
Susu, buah-buahan,
kacang-kacangan, daging dan sayuran
|
· Sebagai kofaktor (komponen kimia untuk membantu kerja
enzim) pembentukan karbohidrat dan protein
· Membantu konsterasi otot dan memlihara denyut jantung
· Mengatur pelepasaninsulin dari pankreas
· Transmisi impuls saraf
|
· Kejang otot
· Kelemahan otot
· Pertumbuhan terhambat
· Denyut jantung tidak teratur dan gangguan pernapasan
· Karies (kerusakan gigi)
|
3)
|
Kalsium (Ca)
|
Ikan, keju, kubis, brokoli. bit,
wortel, biji-bijian dan kacang-kacangan
|
· Mengatur matriks tulang dan gigi
· Membantu proses pembekuan darah
· Membantu kontraksi otot
· Transmisi impuls saraf
|
· Hiperkalsemia (kadar kalsium yang tinggi dalam
darah)
· Osteoporosis
· Rakhitis (pembengkokan tulang kaki)
· Kejang otot
|
4)
|
Fosfor (P)
|
Susu, kuning telur, daging dan kacang-kacangan
|
· Pembentukan matriks tulang dan gigi
· Mengatur kesimbangan asam dan basa dalam tubuh (darah)
· Mengerutkan kontraksi otot
· Memacu metabolisme
|
· Pengikisan rahang
· Kerapuhan tulang dan gigi
· Rakhitis
|
5)
|
Magnesium (Mg)
|
Susu, daging, padi dan
kacang-kacangan
|
· Respirasi seluler
· Biokatalisator
· Unsur penting dalam otot, tulang dan eritrosit
|
· Diare
· Ganguan sistem saraf
· Gangguan ginjal dan kardiovaskuler
· Kontrol emosi dan mental turun
|
6)
|
Klor (Cl)
|
Garam dapur, susu,daging dan telur
|
· Komponen penyusun asam dan lambung
· Keseimbangan cairan asam basa, elektrolit dan tekanan
osmotik
|
· Gangguan pencernaan
· Kontraksi otot abnormal
|
7)
|
Belerang (S)
|
Telur, susu, daging, keju,
buah-buahan, dan kacang-kacangan
|
· Komponen penyusun beberapa vitamin, seperti tiamin,biotin
dan pantotenat
· Aktivator enzim
|
· Menganggu pertumbuhan
|
8)
|
Zat Besi (Fe)
|
Daging, ikan,unggas, hati, susu,
telur, sayuran hijau dan tepung gandum
|
· Respirasi seluller
· Membentuk hemoglobin
|
· Cirrhosiss (pembengkakan karena meningkatnya cairan pada
hati)
· Lesu, pusing dan anemia
|
9)
|
Yodium (I)
|
Ikan laut, minyak ikan, sayuan
hijau dan garam beryodium
|
· Mebantu fungsi kelenjar troid
· Pembentukan hormon tiroksin
|
· Penyakit gondok
· Penyakit kretinisme
· Tumbuh kerdil
|
10)
|
Seng (Zn)
|
Ikan laut, kerang, hati, daging,
susu, telur dantiram
|
· Membantu metabolisme
· Pertumbuhan dan reproduksi
|
· Anemia
|
11)
|
Fluor (F)
|
Susu, kuning telur, ikan dan garam
|
· Menguatkan tulang dan gigi
|
· Gigi coklat
· Impuls saraf terganggu
· Periodental (peradangan pada jaringan penyangga gigi)
· Osteoporosis
|
12)
|
Tembaga (Cu)
|
Kacang-kacangan, hati , kerang dan
ginjal
|
· Pembentukan hemoglobin dan eritrosit
· Memelihara fugsi sistem saraf
· Sintesis hormon
|
· Pusing, lesu dan sakit kepala
· Anemia
· Gangguan pada sistem saraf
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mineral adalah suatu bahan atau zat
yang homogen yang terbentuk dari proses alamiah yang anorganik dan mempunyai
komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat sifat
alamiah yang tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan atau
proses-proses persenyawaan organik.
Mineral adalah salah satu yang perlu
dipenuhi demi kelangsungan hidup manusia karena mengingat begitu pentingnya
mineral bagi tubuh manusia.
[1] Diambil dari: http://dilihatya.blogspot.com/2014/04/contoh-makalah-tentang-mineral.html, Jumat, 27 Maret 2015, jam 11.30 a.m.
[2] Diambil dari: http://andreklopedia.blogspot.com/2013/01/tabel-mineral-dan-vitamin-sumber.html, Jumat, 27
Maret 2015, Jam 11.40 a.m.
0 komentar :
Posting Komentar